Menjadi Dewasa Bukan Tentang Usia

beli disini
Karena menjadi dewasa dan bijaksana, tidak terpahat dengan sendirinya, melainkan hasil dari benturan-benturan kesalahan yang dilakukan sebelumnya. Untuk bapak dan ibuku, Renunganku hari ini jatuh pada momen lucu yang cukup membuatku meyakini tentang ketidaktahu dirianku. Tidak Tahu Diri Ketika titik fokusku tertuju pada hasil, tapi lupa melibatkan proses. Mataku terpana dengan kesuksesan. Aku mau seperti mereka, tapi seakan lupa belajar bagaimana caranya menjadi gigih dan kuat seperti mereka. Ketika dalam proses pencapaian, aku berputus asa, sepertinya aku lupa, untuk menuju kancah kemenangan, untuk sampai pada titik keberhasilan, aku harus berani mengambil risiko yang dalam prosesnya bisa saja menyakiti diriku. Sebab, sebelum akhirnya bisa menjadi pejuang hebat, aku harus belajar caranya melesatkan panah, aku harus belajar caranya mengayunkan pedang, aku harus belajar caranya menjaga pertahanan di medan peperangan. Prosesnya selalu memakan tahap demi tahapan, bukan instan. menjadi putri kalian adalah keberuntungan yang tiada henti-hentinya kukatakan pada diriku sendiri. Menjadi putri kalian juga merupakan rasa syukur yang tiada henti-hentinya kuterima kasihkan pada Allah. Aku berterima kasih karena tidak menempatkanku dalam kurungan keinginan yang kalian ciptakan. Aku berterima kasih karena telah membiarkanku membiarkanku memilih pada belahan bumi mana aku ingin berjalan, membiarkanku memilih pada langit mana aku ingin terbang. bebas, Aku berterima kasih tentang bagaimana cara kalian mencintaiku. Bukan apa yang kalian inginkan, melainkan apa yang aku inginkan. Bukan apa yang kalian suka, melainkan apa yang aku suka Aku berterima kasih untuk limpahan cinta, dukungan, dan kasih sayang. Dan, aku berterima kasih karena selalu menjadi tempat pulang ternyaman setelah aku melakukan perjalanan yang begitu melelahkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berdamai Dengan Diri Sendiri

Magnet Rezeki